Desa Pendowoharjo Terpilih Sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Tahun 2018

Pendowoharjo--- Siang tadi (31/08/2018) Pemerintah Desa Pendowoharjo melakukan kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Bantul. Hal tersebut dilakukan dengan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman bersama bahwa Desa Pendowoharjo terpilih sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dalam kegiatan tersebut juga diundang Lurah Desa, Kasi, Kaur, Dukuh dan sebagian staf desa yang dilangsungkan di Rumah Makan Parangtritis.

Menurut penuturan Kepala Cabang BPJS Bantul yang akrab disapa Inul menyatakan bahwa tujuan dari penandatangan MoU Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini adalah agar masyarakat desa mengenal lebih dekat program-program BPJS Ketenagakerjaan sehingga nantinya akan menimbulkan kesadaran terhadap pentingnya perlindungan jaminan sosial.

Setelah dilakukan penandatanganan MoU dilanjutkan dengan sosialisasi program yang ada di BPJS Ketenagakerjaan yang nantinya diharapkan agar peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut dapat menjadi agen di wilayahnya masing-masing. Adapun Program Jaminan yang diikutkan antara lain Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun.

Di samping itu, Lurah Desa Pendowoharjo, H.Hilmi Hakimudin, S.Pd.I. juga menyambut positif adanya program Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini. Beliau juga berharap semoga desa-desa yang lain khususnya di Kabupaten Bantul yang belum kerjasama dengan BPJS dapat segera mengikuti program ini sehingga nantinya juga akan tercapai masyarakat sejahtera.


Penilaian Arsip Desa Se-Kabupaten Bantul Tahun 2018

Pendowoharjo--- Pemerintah Desa Pendowoharjo didatangi oleh tim monitoring dan evaluasi dari Kabupaten Bantul untuk dilakukan penilaian terkait dengan tanggung jawab dan pelaksanaan tugas kearsipan yang ada di desa Kamis (23/08/2018) lalu. Kegiatan tersebut diterima oleh Lurah Desa Pendowoharjo, Carik, Kaur TU dan Umum beserta staf desa yang menangani hal ihwal yang berkenaan dengan fungsi kearsipan. Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN), Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya atau salinan serta dengan segala cara penciptaanya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi kebijakan. Kebijakan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan lain pemerintah atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya.

Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi, alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber informasi, dan wahana komunikasi. Selain itu memiliki fungsi primer dan sekunder.

1. Fungsi primer adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kepentingan pencipta arsip tersebut sebagai penunjang saat tugas sedang berlangsung maupun setelah kegiatan selesai, baik itu oleh lembaga/instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan. Nilai guna pada arsip primer meliputi administrasi, hukum, keuangan, ilmiah maupun teknologi.

2. Fungsi sekunder adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan bukan untuk pencipta arsip melainkan bagi kepentingan lembaga/instansi pemerintah, swasta, perorangan dan juga kepentingan umum lain sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban. Nilai guna sekunder meliputi nilai guna pembuktian dan penginformasian.

Desa sebagai ujung tombak pemerintahan harus mampu menjadi pioner dalam penyediaan segala informasi yang akurat. Akuntabilitas dan tranparansi Pemerintah Desa wajib ditunjukkan lewat pembukuan dan kegiatan kearsipan. Desa merupakan jenjang pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, oleh karena itu fungsi arsip bagi setiap desa sangatlah penting sebagai bekal membuat pertimbangan dan keputusan di desa.


PTSL Tahap I Sukses Dibagikan Ke Masyarakat

Pendowoharjo--- Lambannya proses pembuatan sertipikat tanah selama ini menjadi pokok perhatian pemerintah. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam suatu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. Melalui program ini, pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki masyarakat (sumber : bpn.go.id).

Animo warga masyarakat terkait program PTSL ini terbilang cukup tinggi. Dari pendaftar yang masuk di tahun 2017 lalu, sebanyak 236 sertifikat telah selesai dikerjakan dan sukses dibagikan tahap pertama pada pertengahan Bulan Agustus Tahun 2018 ini kepada masyarakat pada hari kamis (16/08/2018) lalu di Gedung Manggolo Manis Desa Pendowoharjo. Warga masyarakat yang terdaftar menerima sertifikat tersebut serentak diundang di Balai Desa untuk menerima haknya. Perwakilan warga diminta untuk menerima sertifikat yang diberikan Lurah Desa sebagai penyerahan simbolis di hadapan semua hadirin yang ada saat itu. Selanjutnya, untuk proses pendaftaran PTSL tahun berikutnya, warga dimohon untuk menemui kelompok masyarakat (Pokmas) atau Dukuh setempat untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai administrasi program PTSL tersebut.

Mengutip dari laman Kementrian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bahwa Pemerintahan Jokowi-JK melalui Kabinet Kerja akan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia. Untuk itu Kementerian ATR/BPN memastikan penggunaan tenaga juru ukur, petugas PTSL yang berkualitas dan berkompeten untuk melaksanakan Program PTSL, mulai dari penyuluhan, pendataan, pengukuran, Sidang Panitia A, Pengumuman dan pengesahan, serta penerbitan sertipikat. Kementerian ATR/BPN juga memastikan seluruh proses tersebut dilakukan secara mudah, transparan, dan efisien.  Metode PTSL ini merupakan inovasi pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat: sandang, pangan, dan papan. Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 12 Tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Menilik kembali ke 2017, Kementerian ATR/BPN berhasil melakukan pengukuran tanah masyarakat sebanyak 5,2 juta bidang tanah atau melebihi target 5 juta yang diberikan. Pencapaian tersebut diraih berkat kerja sama yang baik antar Kementerian/Lembaga, inovasi pelayanan dan teknologi, serta pelibatan dan partisipasi masif oleh masyarakat. Artinya, jika menggunakan metode pendaftaran tanah sporadis, maksimum pencapaian target per tahun hanya 1 juta bidang tanah, sehingga dapat dipastikan bahwa untuk menyelesaikan 79 juta bidang diperlukan waktu 79 tahun. Sementara melalui PTSL, target pendaftaran 79 juta bidang tanah itu dapat diselesaikan pada tahun 2025.


Bimtek Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Tahun 2018

Pendowoharjo--- Data Kemiskinan yang ada dalam suatu wilayah setiap tahun selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Tahun 2018 ini jumlah penduduk di Desa Pendowoharjo berkisar dua puluh satu ribu jiwa. Oleh karena itu, Dinas Sosial Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pendowoharjo melakukan bimbingan teknis verifikasi dan validasi data kemiskinan kamis lalu (23/08/2018) bertempat di Balai Desa Pendowoharjo. Peserta yang dilibatkan dari unsur Dukuh dan Kader yang sudah ada di tiap-tiap pedukuhan.

Menurut TKSK Kecamatan Sewon, Junaidi Supriatno mengungkapkan bahwa bimbingan ini dilakukan agar nantinya partisipasi masyarakat lewat peran serta kader yang ada di masing-masing pedukuhan dapat mengerti tugasnya dalam melakukan verifikasi dan validasi data penduduk di lapangan. Semua data yang sudah terkumpul sebisa mungkin harus masuk dalam basis data terpadu (BDT) yang terintegrasi langsung ke pusat. Kader diharapkan mengetahui sepenuhnya mekanisme atau prosedur yang ada dalam menangani proses verifikasi dan validasi data penduduk miskin di wilayahnya masing-masing.

Basis Data Terpadu yang sudah ada diharapkan selalu update (data mutakhir) tiap tahun. Hal tersebut perlu diupayakan agar pemberian bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau Surat Keterangan Miskin (SKM) dari Pemerintah Desa dapat tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika warga masyarakat yang mengajukan surat keterangan miskin ternyata datanya tidak masuk dalam BDT, warga diminta untuk mendaftarkan lewat kader diketahui oleh Dukuh setempat setelah itu diserahkan di desa melalui Kasi Pelayanan kemudian dilaporkan ke dinas sosial kabupaten Bantul.


Kyai Sapu Jagad Menjadi Ikon Kecamatan Sewon Dalam Kirab Budaya HUT Bantul Ke-187

Pendowoharjo--- Kirab Budaya identik dengan iringan musik dan arak-arakan hasil bumi berupa jodhang yang diusung oleh masyarakat lokal setempat dan menampilkan beragam potensi seni budaya, kerajinan warga yang dipertunjukan di sepanjang jalan sewaktu kirab budaya berlangsung.

Peringatan Hari Jadi kabupaten Bantul ke-187 yang digelar pekan lalu Jum’at ( 20/7/2018 ) menjadi momen penting segenap masyarakat Bantul untuk guyub rukun berkumpul bersama dalam acara upacara dan kirab budaya di Lapangan Trirenggo, Depan Rumah Dinas Bupati Bantul.

Dalam sambutannya Bupati Bantul, Suharsono menyampaikan tema yang diangkat tahun ini adalah “Gumregah Nyawiji Makaryo Mbangun Deso, Kita wujudkan Bantul Bersih, Sehat, Cerdas dan Sejahtera “. Tema tersebut ditampilkan dengan pertunjukan fragmen tari kolosal cukup memukau di sela-sela upacara dan disaksikan tamu undangan, jajaran muspida, muspika dan bergodo 17 Kecamatan se-Kabupaten Bantul.

Sedangkan Bergodo dari Kecamatan sewon kali ini mengusung tema Pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan dan konsep Bantul Bersih, Sehat, Cerdas dan Sejahtera digambarkan lewat ikon maskot sapu raksasa diikuti rombongan Bergodo Ki Juru, Kyai Sapu Jagad dan Nyai Sapu Jagat. Semboyan yang dipakai “ Ojo mung ngresiki Latarmu sing reget, ugo resikono regeting pikir lan batinmu “. Artinya, Jangan hanya pekarangan kita saja yang bersih namun kita juga diajak untuk mempunyai pikiran dan hati yang bersih dalam menghadapi kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.


SMK N 1 Sewon Menjadi Wakil Bantul Dalam Ajang Sekolah Sehat Tingkat Nasional

Pendowoharjo--- Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Peserta didik yang sehat akan mendukung segala kegiatan di sekolah sehingga tujuan nasional dari pendidikan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Menjadi sekolah sehat akan memberikan dampak yang besar bagi perkembangan peserta didik. Sudah seharusnya setiap sekolah diharapkan memenuhi kriteria sekolah sehat. Dalam ajang penilaian Lomba Sekolah Sehat yang dilangsungkan Selasa ( 17/7/2018), SMK N 1 Sewon yang terletak di wilayah Pulutan Dk. Rogoitan Desa Pendowoharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul terpilih menjadi wakil Bantul di tingkat nasional tahun 2018.

Tim juri penilaian disambut oleh Pasukan Lombok Abang Paksikaton Kabupaten Bantul dengan arakan andong di belakangnya. Sepanjang perjalanan menuju sekolah juga ditampilkan beragam kesenian budaya lokal Hadroh, Gejog Lesung, dan Kelompok Tari Seni Tradisi dari warga masyarakat Pendowoharjo. Sesampainya di area sekolah, tim juri disambut oleh jajaran Muspida, Kepala Disdikpora Bantul, Muspika, Lurah Desa Pendowoharjo dan segenap pimpinan Sekolah beserta murid-murid SMK yang kreatif. Di Gerbang pintu masuk, Tim juri dikalungi syal batik dan disuguhi penampilan fashion show dari jurusan Tata Busana. Setelah itu, ada jurusan boga yang membuat produk inovasi unggulan dari bahan organik sayuran kangkung yang diolah menjadi Jus Kangkung dan keripik Kangkung sebagai obat pencegah dan penurun anemia. Display selanjutnya dari jurusan Pastry dan Perhotelan yang menampilkan kerajinan ukiran berbahan dasar semangka dan ketela yang dibentuk sangat cantik dan mempesona. Di dekatnya ada jurusan kecantikan yang memberikan demo perawatan wajah dan kulit. Terakhir di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diperlihatkan beberapa aplikasi menarik berbasis android terkait penanganan masalah kesehatan.

Dalam Sambutannya, Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada SMK N 1 Sewon karena telah berjuang dan masuk nominasi lomba sekolah sehat tingkat nasional. Lingkungan sehat dan bersih sudah dijadikan program oleh Pemkab Bantul yang masuk dalam RPJMD. Sesuai dengan semboyan "Makaryo Mbangun Deso", segenap masyarakat diajak untuk mewujudkan kondisi Bantul yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejah­teraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Pemerintah juga telah mengeluarkan panduan untuk mewujudkan sekolah sehat. Ada 10 indikator sekolah sehat, yaitu:

1.Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/anak, selain untuk kenyamanan dan memberi ruang gerak yang cukup bagi anak, kondisi kelas yang tidak padat juga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah maksimal 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal) karena kebisingan di atas 45 desibel akan mengganggu konsentrasi belajar.
3. Memiliki lapangan atau aula untuk olahraga.
4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
5. Memiliki sumber air bersih yang memadai dan septic tank dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air bersih.
6. Ventilasi kelas yang memadai.
7. Pencahayaan kelas yang memadai (harus cukup terang).
8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehata.n
9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih dengan rasio 1:40 untuk siswa laki-laki dan 1:25 untuk siswa perempuan.
10. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.

Kesepuluh indikator itu masih harus dilengkapi dengan adanya ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan program UKS yang melaksanakan Trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat.

Semoga SMK N 1 Sewon dapat memberikan hasil yang terbaik dan menjadi Juara di Tingkat Nasional sehingga dapat memotivasi sekolah-sekolah yang lain khususnya di Kabupaten Bantul.

 


Halal Bi Halal Keluarga Besar Desa Pendowoharjo 1439 H

Pendowoharjo--- Tradisi Syawalan selalu diikuti dengan kegiatan Halal Bi Halal. Hanya ada satu di Indonesia. Budaya ini terus berkembang karena dianggap bernilai positif oleh kalangan masyarakat. Konon katanya, dulu pencetusnya adalah Bung Karno yang waktu itu situasi politik nasional sedang memanas. Oleh karena itulah, dimunculkan gagasan Halal bi Halal untuk mendinginkan suasana politik yang terjadi kala itu agar semua unsur masyarakat dari segala usia, organisasi, partai atau golongan dapat berkumpul menjadi satu guyub rukun kembali.

Momentum syawalan 1439 H ini disambut positif oleh Pemerintah Desa Pendowoharjo dari tahun ke tahun selepas bulan Ramadhan. Gelaran Halal Bi Halal diadakan pada Rabu malam (4/7/2018) bertempat di Gedung Manggolo Manis Desa Pendowoharjo. Acara malam itu dikemas cukup menarik. Diawali dengan pra acara hiburan hadroh Taswiqul Qulub, Pulutan Pendowoharjo yang tahun kemarin sempat menjuarai festival hadroh tingkat desa. Merdunya alunan musik hadroh membuat semarak dan meriah acara maaf-maafan malam hari itu. Di tengah-tengah acara juga diberikan santunan anak yatim piatu dan keluarga miskin serta penghargaan bagi anak yang berprestasi di sekolahnya. Sesudahnya dilanjutkan acara pengajian bersama Ustadz Joko Wahono dari Caturtunggal, Sleman.

Senada dengan hal tersebut, dalam sambutannya Lurah Desa Pendowoharjo, H. Hilmi Hakimudin, S.Pd.I. mengungkapkan kegembiraannya, acara Halal Bi Halal kali ini bisa berjalan lancar dan tamu undangan beserta masyarakat penuh memadati ruangan balai desa. Kemudian disambung dengan ikrar syawalan yang diikuti oleh segenap jajaran Muspika, Pamong Desa, BPD, Lembaga Masyarakat Desa, dan segenap tamu undangan yang hadir di dalamnya.

Sekcam Sewon, Anton Yulianto juga berkesempatan hadir dan mengapresiasi positif kegiatan tersebut. Di sela-sela sambutannya, beliau juga mengajak agar Pemerintah Desa selalu menggandeng masyarakat dalam mewujudkan pambangunan Desa yang partisipatif dan inovatif. Hal ini adalah untuk mendukung program Smart City, Smart Distrik hingga Smart Village yang digalakkan oleh Pemda Bantul. Di akhir acara, Lurah Desa Pendowoharjo juga menghimbau dan memohon dukungan kepada semua masyarakat bahwa tahun ini SMK N 1 Sewon yang bertempat di Pulutan Pendowoharjo akan mewakili sekolah sehat tingkat nasional dan Desa Pendowoharjo juga sudah bisa ditemukan dalam genggaman smartphone lewat aplikasi Siades PRIMA yang ada di Playstore, rencananya besok akan diikutkan dalam ajang Festival TI dan Inovasi Desa di Kabupaten. Harapannya, semoga berjalan lancar dan sukses membawa hasil yang terbaik bagi Pendowoharjo dan Kabupaten Bantul.