Penilaian Arsip Desa Se-Kabupaten Bantul Tahun 2018
Pendowoharjo--- Pemerintah Desa Pendowoharjo didatangi oleh tim monitoring dan evaluasi dari Kabupaten Bantul untuk dilakukan penilaian terkait dengan tanggung jawab dan pelaksanaan tugas kearsipan yang ada di desa Kamis (23/08/2018) lalu. Kegiatan tersebut diterima oleh Lurah Desa Pendowoharjo, Carik, Kaur TU dan Umum beserta staf desa yang menangani hal ihwal yang berkenaan dengan fungsi kearsipan. Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN), Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya atau salinan serta dengan segala cara penciptaanya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi kebijakan. Kebijakan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan lain pemerintah atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya.
Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi, alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban, sumber informasi, dan wahana komunikasi. Selain itu memiliki fungsi primer dan sekunder.
1. Fungsi primer adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kepentingan pencipta arsip tersebut sebagai penunjang saat tugas sedang berlangsung maupun setelah kegiatan selesai, baik itu oleh lembaga/instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan. Nilai guna pada arsip primer meliputi administrasi, hukum, keuangan, ilmiah maupun teknologi.
2. Fungsi sekunder adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan bukan untuk pencipta arsip melainkan bagi kepentingan lembaga/instansi pemerintah, swasta, perorangan dan juga kepentingan umum lain sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban. Nilai guna sekunder meliputi nilai guna pembuktian dan penginformasian.
Desa sebagai ujung tombak pemerintahan harus mampu menjadi pioner dalam penyediaan segala informasi yang akurat. Akuntabilitas dan tranparansi Pemerintah Desa wajib ditunjukkan lewat pembukuan dan kegiatan kearsipan. Desa merupakan jenjang pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, oleh karena itu fungsi arsip bagi setiap desa sangatlah penting sebagai bekal membuat pertimbangan dan keputusan di desa.
PTSL Tahap I Sukses Dibagikan Ke Masyarakat
Pendowoharjo--- Lambannya proses pembuatan sertipikat tanah selama ini menjadi pokok perhatian pemerintah. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam suatu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. Melalui program ini, pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki masyarakat (sumber : bpn.go.id).
Animo warga masyarakat terkait program PTSL ini terbilang cukup tinggi. Dari pendaftar yang masuk di tahun 2017 lalu, sebanyak 236 sertifikat telah selesai dikerjakan dan sukses dibagikan tahap pertama pada pertengahan Bulan Agustus Tahun 2018 ini kepada masyarakat pada hari kamis (16/08/2018) lalu di Gedung Manggolo Manis Desa Pendowoharjo. Warga masyarakat yang terdaftar menerima sertifikat tersebut serentak diundang di Balai Desa untuk menerima haknya. Perwakilan warga diminta untuk menerima sertifikat yang diberikan Lurah Desa sebagai penyerahan simbolis di hadapan semua hadirin yang ada saat itu. Selanjutnya, untuk proses pendaftaran PTSL tahun berikutnya, warga dimohon untuk menemui kelompok masyarakat (Pokmas) atau Dukuh setempat untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai administrasi program PTSL tersebut.
Mengutip dari laman Kementrian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bahwa Pemerintahan Jokowi-JK melalui Kabinet Kerja akan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia. Untuk itu Kementerian ATR/BPN memastikan penggunaan tenaga juru ukur, petugas PTSL yang berkualitas dan berkompeten untuk melaksanakan Program PTSL, mulai dari penyuluhan, pendataan, pengukuran, Sidang Panitia A, Pengumuman dan pengesahan, serta penerbitan sertipikat. Kementerian ATR/BPN juga memastikan seluruh proses tersebut dilakukan secara mudah, transparan, dan efisien. Metode PTSL ini merupakan inovasi pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat: sandang, pangan, dan papan. Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 12 Tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Menilik kembali ke 2017, Kementerian ATR/BPN berhasil melakukan pengukuran tanah masyarakat sebanyak 5,2 juta bidang tanah atau melebihi target 5 juta yang diberikan. Pencapaian tersebut diraih berkat kerja sama yang baik antar Kementerian/Lembaga, inovasi pelayanan dan teknologi, serta pelibatan dan partisipasi masif oleh masyarakat. Artinya, jika menggunakan metode pendaftaran tanah sporadis, maksimum pencapaian target per tahun hanya 1 juta bidang tanah, sehingga dapat dipastikan bahwa untuk menyelesaikan 79 juta bidang diperlukan waktu 79 tahun. Sementara melalui PTSL, target pendaftaran 79 juta bidang tanah itu dapat diselesaikan pada tahun 2025.
Bimtek Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Tahun 2018
Pendowoharjo--- Data Kemiskinan yang ada dalam suatu wilayah setiap tahun selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Tahun 2018 ini jumlah penduduk di Desa Pendowoharjo berkisar dua puluh satu ribu jiwa. Oleh karena itu, Dinas Sosial Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pendowoharjo melakukan bimbingan teknis verifikasi dan validasi data kemiskinan kamis lalu (23/08/2018) bertempat di Balai Desa Pendowoharjo. Peserta yang dilibatkan dari unsur Dukuh dan Kader yang sudah ada di tiap-tiap pedukuhan.
Menurut TKSK Kecamatan Sewon, Junaidi Supriatno mengungkapkan bahwa bimbingan ini dilakukan agar nantinya partisipasi masyarakat lewat peran serta kader yang ada di masing-masing pedukuhan dapat mengerti tugasnya dalam melakukan verifikasi dan validasi data penduduk di lapangan. Semua data yang sudah terkumpul sebisa mungkin harus masuk dalam basis data terpadu (BDT) yang terintegrasi langsung ke pusat. Kader diharapkan mengetahui sepenuhnya mekanisme atau prosedur yang ada dalam menangani proses verifikasi dan validasi data penduduk miskin di wilayahnya masing-masing.
Basis Data Terpadu yang sudah ada diharapkan selalu update (data mutakhir) tiap tahun. Hal tersebut perlu diupayakan agar pemberian bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau Surat Keterangan Miskin (SKM) dari Pemerintah Desa dapat tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika warga masyarakat yang mengajukan surat keterangan miskin ternyata datanya tidak masuk dalam BDT, warga diminta untuk mendaftarkan lewat kader diketahui oleh Dukuh setempat setelah itu diserahkan di desa melalui Kasi Pelayanan kemudian dilaporkan ke dinas sosial kabupaten Bantul.
Kyai Sapu Jagad Menjadi Ikon Kecamatan Sewon Dalam Kirab Budaya HUT Bantul Ke-187
Pendowoharjo--- Kirab Budaya identik dengan iringan musik dan arak-arakan hasil bumi berupa jodhang yang diusung oleh masyarakat lokal setempat dan menampilkan beragam potensi seni budaya, kerajinan warga yang dipertunjukan di sepanjang jalan sewaktu kirab budaya berlangsung.
Peringatan Hari Jadi kabupaten Bantul ke-187 yang digelar pekan lalu Jum’at ( 20/7/2018 ) menjadi momen penting segenap masyarakat Bantul untuk guyub rukun berkumpul bersama dalam acara upacara dan kirab budaya di Lapangan Trirenggo, Depan Rumah Dinas Bupati Bantul.
Dalam sambutannya Bupati Bantul, Suharsono menyampaikan tema yang diangkat tahun ini adalah “Gumregah Nyawiji Makaryo Mbangun Deso, Kita wujudkan Bantul Bersih, Sehat, Cerdas dan Sejahtera “. Tema tersebut ditampilkan dengan pertunjukan fragmen tari kolosal cukup memukau di sela-sela upacara dan disaksikan tamu undangan, jajaran muspida, muspika dan bergodo 17 Kecamatan se-Kabupaten Bantul.
Sedangkan Bergodo dari Kecamatan sewon kali ini mengusung tema Pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan dan konsep Bantul Bersih, Sehat, Cerdas dan Sejahtera digambarkan lewat ikon maskot sapu raksasa diikuti rombongan Bergodo Ki Juru, Kyai Sapu Jagad dan Nyai Sapu Jagat. Semboyan yang dipakai “ Ojo mung ngresiki Latarmu sing reget, ugo resikono regeting pikir lan batinmu “. Artinya, Jangan hanya pekarangan kita saja yang bersih namun kita juga diajak untuk mempunyai pikiran dan hati yang bersih dalam menghadapi kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.
SMK N 1 Sewon Menjadi Wakil Bantul Dalam Ajang Sekolah Sehat Tingkat Nasional
Pendowoharjo--- Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Peserta didik yang sehat akan mendukung segala kegiatan di sekolah sehingga tujuan nasional dari pendidikan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Menjadi sekolah sehat akan memberikan dampak yang besar bagi perkembangan peserta didik. Sudah seharusnya setiap sekolah diharapkan memenuhi kriteria sekolah sehat. Dalam ajang penilaian Lomba Sekolah Sehat yang dilangsungkan Selasa ( 17/7/2018), SMK N 1 Sewon yang terletak di wilayah Pulutan Dk. Rogoitan Desa Pendowoharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul terpilih menjadi wakil Bantul di tingkat nasional tahun 2018.
Tim juri penilaian disambut oleh Pasukan Lombok Abang Paksikaton Kabupaten Bantul dengan arakan andong di belakangnya. Sepanjang perjalanan menuju sekolah juga ditampilkan beragam kesenian budaya lokal Hadroh, Gejog Lesung, dan Kelompok Tari Seni Tradisi dari warga masyarakat Pendowoharjo. Sesampainya di area sekolah, tim juri disambut oleh jajaran Muspida, Kepala Disdikpora Bantul, Muspika, Lurah Desa Pendowoharjo dan segenap pimpinan Sekolah beserta murid-murid SMK yang kreatif. Di Gerbang pintu masuk, Tim juri dikalungi syal batik dan disuguhi penampilan fashion show dari jurusan Tata Busana. Setelah itu, ada jurusan boga yang membuat produk inovasi unggulan dari bahan organik sayuran kangkung yang diolah menjadi Jus Kangkung dan keripik Kangkung sebagai obat pencegah dan penurun anemia. Display selanjutnya dari jurusan Pastry dan Perhotelan yang menampilkan kerajinan ukiran berbahan dasar semangka dan ketela yang dibentuk sangat cantik dan mempesona. Di dekatnya ada jurusan kecantikan yang memberikan demo perawatan wajah dan kulit. Terakhir di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diperlihatkan beberapa aplikasi menarik berbasis android terkait penanganan masalah kesehatan.
Dalam Sambutannya, Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada SMK N 1 Sewon karena telah berjuang dan masuk nominasi lomba sekolah sehat tingkat nasional. Lingkungan sehat dan bersih sudah dijadikan program oleh Pemkab Bantul yang masuk dalam RPJMD. Sesuai dengan semboyan "Makaryo Mbangun Deso", segenap masyarakat diajak untuk mewujudkan kondisi Bantul yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Pemerintah juga telah mengeluarkan panduan untuk mewujudkan sekolah sehat. Ada 10 indikator sekolah sehat, yaitu:
1.Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/anak, selain untuk kenyamanan dan memberi ruang gerak yang cukup bagi anak, kondisi kelas yang tidak padat juga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah maksimal 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal) karena kebisingan di atas 45 desibel akan mengganggu konsentrasi belajar.
3. Memiliki lapangan atau aula untuk olahraga.
4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
5. Memiliki sumber air bersih yang memadai dan septic tank dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air bersih.
6. Ventilasi kelas yang memadai.
7. Pencahayaan kelas yang memadai (harus cukup terang).
8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehata.n
9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih dengan rasio 1:40 untuk siswa laki-laki dan 1:25 untuk siswa perempuan.
10. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.
Kesepuluh indikator itu masih harus dilengkapi dengan adanya ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan program UKS yang melaksanakan Trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat.
Semoga SMK N 1 Sewon dapat memberikan hasil yang terbaik dan menjadi Juara di Tingkat Nasional sehingga dapat memotivasi sekolah-sekolah yang lain khususnya di Kabupaten Bantul.
Aplikasi SIADES PRIMA Berbasis Smartphone, Inovasi Baru Pemerintah Desa Pendowoharjo
Pendowoharjo--- Di hari Sepuluh ramadhan terakhir kali ini, Pemerintah Desa Pendowoharjo banyak diberikan keberkahan. Kemarin sore (11/6) ada yang berbeda di Gedung Manggolo Manis Desa Pendowoharjo. Ratusan tamu undangan hadir memasuki ruangan Balai Desa tersebut. Mereka adalah para pejabat di tingkat muspika Kecamatan, Dandim Bantul dan tokoh masyarakat pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), BPD, pengurus RT se-Desa Pendowoharjo. Tak hanya itu, hadir pula Bapak Wakil Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Ya, mereka semua berduyun-duyun datang ke Balai Desa Pendowoharjo tidak lain hanya untuk menyaksikan launching sebuah sistem Aplikasi SIADES PRIMA Berbasis Smartphone yang akan dibuka oleh Wakil Bupati Bantul.
Aplikasi SIADES PRIMA merupakan salah satu terobosan inovasi baru di bidang teknologi informasi. Aplikasi SIADES kepanjangan dari Sistem Informasi dan Administrasi Desa Pendowoharjo sedangkan PRIMA sendiri adalah motto dari layanan Pemerintah Desa yang berarti Profesional, Ramah, Informatif, Mudah dan Aktif. Aplikasi ini nantinya dapat diunduh lewat Google Playstore yang terdapat dalam fitur Smartphone. Dalam kesempatan itu, Camat Sewon, Drs. Danang Erwanto, M.Si., menyampaikan kegembiraannya dan bangga dengan Pemerintah Desa Pendowoharjo. Dengan adanya aplikasi SIADES ini nantinya akan memudahkan dan mendekatkan masyarakat dengan segala bentuk layanan yang ada di Desa. Pak Lurah dan semua pamong desa yang ada juga akan semakin dekat dengan masyarakat.
Di sisi lain, Lurah Desa Pendowoharjo, H. Hilmi Hakimudin, S.Pd.I., juga mengatakan hal sama terkait aplikasi tersebut. Di dalam aplikasi SIADES terdapat beberapa fitur layanan meliputi berita desa, galeri kegiatan desa, potensi desa, program desa, pengumuman, profil desa dan juga aduan warga. Hal ini dilakukan sebagai wujud pengelolaan dan pembangunan desa secara partisipatif, masyarakat bisa melakukan kontrol atau pengawasan, memberikan kritik dan saran yang membangun sesuai amanat Undang-Undang no.6 tahun 2014 tentang Desa.
“Kami terus berupaya dan berinovasi dalam melayani warga masyarakat, semoga dengan adanya aplikasi ini menjadikan virus bagi desa-desa ataupun lembaga lain yang ada di Kabupaten Bantul,” ujarnya.
Di akhir acara, sebelum dilakukan launching, Wakil Bupati Bantul juga mengungkapkan apresiasi kepada Pemerintah Desa Pendowoharjo. Artinya, program di tingkat Kabupaten yang berupa Smart City atau Kabupaten Cerdas dapat berjalan lancar dengan dukungan program Smart Village yang tersebar di seluruh penjuru desa se-Kabupaten Bantul.
“Setelah aplikasi ini dilaunching, otomatis pamong desa dan masyarakat Pendowoharjo diminta untuk terus berusaha mengimbangi adanya inovasi tersebut. Jangan sampai di jaman sekarang ini istilah google play store saja kita ndak tau!” tandasnya.
Di samping itu, Beliau juga mengharapkan agar aplikasi SIADES PRIMA ini tidak hanya sebatas informasi semata. Upaya pengembangan layanan aplikasi perlu ditingkatkan terus di tahun berikutnya. Alangkah lebih baik lagi jika ada semacam wadah atau media interaktif agar antara Pemerintah Desa dengan masyarakat semakin mudah berinteraksi. Setelah itu, prosesi launching dilakukan dengan memukul gong dan dilanjutkan buka bersama.
Aparatur Desa Se-Kabupaten Kuantan Singingi Riau Studi Banding di Desa Pendowoharjo
Pendowoharjo--- Desa mulai menjadi primadona belakangan ini. Banyak anggaran studi banding yang telah diposkan oleh Pemerintah Daerah / Kabupaten, Propinsi untuk peningkatan kapasitas para aparatur pemerintahan di daerahnya. Salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau yang baru saja dimekarkan 10 tahun silam. Perwakilan Aparatur Desa Se-Kabupaten Kuantan Singingi Riau melakukan studi banding di Desa Pendowoharjo dalam rangka pembuatan profil desa di wilayahnya masing-masing minggu lalu (7/5) bertempat di Balai Desa Pendowoharjo. Profil Desa dibutuhkan sebagai bahan acuan dan pijakan untuk menampilkan kondisi geografis, data statistik penduduk, maupun ragam potensi desa yang ada di dalamnya. Tidak hanya sebatas itu saja, proses pelayanan terpadu satu pintu yang telah dilakukan di Desa Pendowoharjo juga ikut ditampilkan dan dibagikan kepada seluruh peserta. Aplikasi SIADES dan Motto Pelayanan Desa “PRIMA” menjadi andalan pelayanan publik Pemerintah Desa Pendowoharjo dalam melayani warga masyarakatnya. Selepas diskusi, para peserta juga diajak ramah tamah dan bertatap muka langsung dengan staf desa untuk bertukar wawasan atau berbagi pengalaman yang ada di tempatnya.
Pelantikan Pamong Desa Pendowoharjo Tahun 2018
Pendowoharjo--- Setelah selesai dilakukan seleksi pamong Desa Pendowoharjo, akhirnya terpilih empat putra-putri terbaik yang mengisi formasi jabatan Pamong Desa Pendowoharjo sebagai Carik, Kepala Urusan TU dan Umum, Dukuh Diro dan Dukuh Pendowo. Posisi Carik ditempati oleh Maya Fitrianingsih dari Pedukuhan Dagen, Kepala Urusan TU dan Umum disandang oleh Ganang Nur Restu, Dukuh Diro diisi oleh Nugroho Budinurcahyo, S.I.P., dan terakhir Dukuh Pendowo ditempati oleh Erna Widyaningsih. Prosesi pelantikan yang digelar oleh panitia pengisian pamong dilakukan senin (14/5) bertempat di Gedung Manggolo Manis Desa pendowoharjo berjalan dengan khidmat dan lancar. Pelantikan dan serah terima jabatan pamong desa kemarin dilakukan dengan mengundang jajaran muspika, Bagian Pemerintahan Kabupaten Bantul, Pemerintah Desa, BPD, PKK, Karang Taruna, Gapoktan, GP3A dan unsur kelompok masyarakat lainnya.
Seiring dengan hal itu, dalam sambutannya Lurah Desa Pendowoharjo mengajak kepada segenap Pamong Desa khususnya pamong desa yang baru saja dilantik agar senantiasa loyal, semangat bekerja keras dan mengabdi di desa dengan sungguh-sungguh.
"Perlu diketahui, Bapak-Ibu sekalian bahwa pamong desa di sini hanya berjumlah 36 orang sedangkan masyarakat di desa kurang lebih terdapat sekitar 21 ribu jiwa. Latar belakang pendidikan pamong desa pun maksimal hanya bergelar sarjana sedangkan masyarakat beraneka ragam ada yang master, doktor bahkan profesor. Oleh karena itu, kita semua harus menjalin kerjasama dan sinergi yang kuat untuk mengemban tugas atau amanah masyarakat. Kalo tidak ada kepercayaan dari warga masyarakat mustahil kita semua dapat merealisasikan pembangunan di segala bidang dengan baik, ujar Hilmi."
Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Camat Sewon, Ir. Danang Erwanto, M.Si., Beliau mengapresiasi atas penyelenggaraan seleksi pengisian Pamong Desa Pendowoharjo yang telah dilakukan, Pihak Ketiga yang mengampu pelaksanaan ujian masih dirahasiakan oleh panitia dan baru disampaikan ketika hari-H pelaksanaan ujian. Hal ini patut dicontoh oleh desa-desa lain khususnya di Kecamatan Sewon. Harapannya, segala proses seleksi yang dilakukan tetap transparan, tidak ada suap-menyuap di kalangan Pemerintah Desa sehingga nantinya didapatkan pamong desa yang benar-benar berkualitas dan mumpuni dalam mengayomi masyarakat di desa.
Musdes BPNT, Verifikasi Data Keluarga Penerima Manfaat
Pendowoharjo--- Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik mirip kartu ATM yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong KUBE PKH / pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan Bank HIMBARA. Bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu. Sejalan dengan hal itu, Untuk mengatasi bantuan yang kurang tepat sasaran dan tindak lanjut dari demo warga ke Bupati bulan lalu maka dilakukan Musyawarah Desa (Musdes) untuk menyepakati keputusan bersama setelah data calon KPM diserahkan kepada Bapak/Ibu Dukuh Se-Desa Pendowoharjo. Harapannya, usai dilakukan verifikasi dan validasi data akan muncul KPM yang sesuai dan tepat sasaran di bulan berikutnya.